Gerakan Ilegal dan Serangan yang Diperbolehkan Pada Pertanding Martial Art Mixed Shark Fights – Banyaknya jenis olahraga yang ada saat ini membebaskan kita untuk memilih olahraga yang tepat untuk dilakukan. Olahraga tanpa memproduksi keringat seperti berenang, olahraga yang membutuhkan kecerdikan pikiran seperti catur dan olahraga yang penuh akan tenaga layaknya bela diri campuran menjadi jenis olahraga pilihan yang dapat kita pilih. Khusus untuk bela diri campuran, kita tidak boleh melakukannya tanpa bimbingan dari pihak-pihak yang telah menguasainya. Keberadaan bela diri campuran mengalami perkembangan yang cukup pesat. Di Amerika sendiri, Shark Fights dikenal sebagai bela diri campuran yang mengundang banyak perhatian. Bagaimana tidak, Shark Fights menjadi promosi bela diri campuran yang telah melahirkan praktisi ternama MMA yang telah dikenal hingga saat ini.
Shark Fights dikenalkan pertama kalinya di tahun 2008 di Texas. Seiring dengan berkembangnya waktu, olahraga tarung ini telah menarik banyak peminat yang berasal dari dalam dan luar negeri. Menjadi jenis bela diri campuran, martial art mixed Shark Fights kaya akan gaya bertarung yang cukup keras. Praktisi bela diri campuran ini diperbolehkan untuk melakukan gaya bertarung yang berbeda-beda. Tidak hanya satu atau dua gaya bertarung, praktisi bela diri Shark Fights justru diharuskan untuk menggunakan gaya bertarung yang mereka inginkan. Tujuan menggunakan gaya bertarung yang berbeda-beda tentunya untuk mengalahkan lawan-lawannya. Guna mengenal gaya bertarung yang boleh digunakan oleh praktisi Shark Fights, simak ulasannya di bawah ini:
1. Tae Kwon Do
Berbicara mengenai gaya bertarung Tae Kwon Do, seni bela diri ini fokus akan teknik tendangan. Para praktisi martial art mempercayakan kakinya sebagai anggota tubuh yang paling kuat. Tidak hanya untuk melakukan serangan, tentangan para praktisi MMA dapat mengurangi kesempatan bagi lawan untuk melakukan serangan balik.
2. Sanda
Gaya bertarung lain yang dapat dilakukan oleh praktisi Shark Fights adalah Sanda. Bela diri yang berasal dari Tiongkok ini digunakan oleh para praktisi untuk menjatuhkan lawan di atas matras. Sanda juga sangat baik digunakan untuk membuat lawan berada pada posisi yang tidak menguntungkan.
3. Karate kyokunshinkai
Gaya bertarung karate kyonkunshinkai merupakan bela diri yang fokus akan ketangguhan fisik dan pertarungan secara realistis. Praktisi MMA dibolehkan untuk melakukan tentangan dan serangan yang lahir dari bela diri karate kyonkunshinkai.
4. Muay Thai
Teknik pukulan, pergumulan dan tentangan menjadi fokus yang diajarkan oleh Muay Thai. Dalam gaya bertarung ini, praktisi dapat melakukan serangan dalam jarak dekat. Ketika praktisi Shark Fights sedang berada pada posisi bergumul, gaya bertarung Muay Thai menjadi andalan mereka dalam melakukan serangan kepada lawan.
Selain beberapa gaya bertarung yang diperbolehkan, ada pula serangan atau gerakan ilegal yang tidak boleh digunakan selama pertandingan berlangsung. Jika praktisi sengaja melakukan gerakan yang tidak diperbolehkan, mereka akan mendapatkan pengurangan poin. Sanksi tegas yang akan dihadapi oleh praktisi yang melakukan gerakan ilegal adalah diskualifikasi. Untuk mengetahui lebih lanjut akan gerakan ilegal tersebut, simak gerakan-gerakan ilegal yang dipaparkan oleh situs https://multibet88.online di bawah ini:
a. Serangan kait ikan
b. Serangan yang diarahkan ke selangkangan lawan
c. Melakukan sundulan
d. Mencolok mata lawan
e. Melakukan dengkulan kepada lawan yang sudah terkapar
f. Menggigit lawan
g. Melempar atau menghempaskan lawan menuju ke luar ring
h. Menjambak lawan
i. Melakukan serangan ke arah kepala bagian belakang serta tulang punggung
j. Serangan yang diarahkan ke tenggorokan